Pekerja Migran Indonesia (PMI) merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian negara. Jumlahnya mencapai jutaan dan tersebar di lebih dari 30 negara.
Selain dapat mengembangkan kualitas diri mereka serta mengurangi tingkat pengangguran dalam negeri, kontribusi terbesar PMI terhadap perekonomian adalah remitansi (pengiriman uang dari luar negeri) dengan total nominal yang mencapai miliaran dolar AS atau setara puluhan triliun rupiah setiap tahunnya.
Remitansi PMI digunakan untuk berbagai kebutuhan keluarga di Tanah Air seperti bahan pokok, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, usaha, hingga investasi.
Statistik Pertumbuhan Jumlah PMI 2021–2023
Penempatan baru para Pahlawan Devisa Negara ini mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir, yakni sebesar 176% pada 2022 dan 37% pada 2023.
Tercatat 274.965 pekerja pada penempatan PMI tahun 2023. Berikut 5 negara dan pekerjaan dengan jumlah penempatan tertinggi.
Negara | Penempatan PMI 2023 |
Taiwan | 83.216 Pekerja |
Malaysia | 72.260 Pekerja |
Hong Kong | 65.916 Pekerja |
Korea Selatan | 12.580 Pekerja |
Jepang | 9.673 Pekerja |
Pekerjaan | Penempatan PMI 2023 |
Pekerja Rumah Tangga | 66.362 Pekerja |
Pengasuh | 54.665 Pekerja |
Pekebun | 25.163 Pekerja |
Pekerja Umum | 22.361 Pekerja |
Operator Produksi | 16.094 Pekerja |
Sumber: BP2MI
Statistik Pertumbuhan Remitansi PMI 2021–2023
Tak hanya dari segi jumlah pekerja, nominal remitansi dari PMI juga meningkat secara signifikan selama 2021–2023.
Investasi di Kalangan Pekerja Migran
Total remitansi (pengiriman uang dari luar negeri) Pekerja Migran Indonesia mencapai US$ 14,22 miliar (sekitar Rp231,3 triliun) sepanjang 2023. Mereka menghadapi tantangan besar dalam mengelola keuangan karena harus mengatur pendapatan dengan cermat untuk mencapai stabilitas finansial bagi diri sendiri maupun keluarga yang terpisah jauh.
Saham pun menjadi produk investasi yang makin populer di kalangan pekerja migran. Dalam jangka panjang, saham bisa membantu para Pahlawan Devisa Negara mengoptimalkan tabungan mereka.
Inilah mengapa saham menjadi salah satu opsi investasi yang tepat untuk Pekerja Migran Indonesia.
1. Potensi Keuntungan Tinggi
Seorang investor saham bisa mendapat imbal hasil berupa capital gain dan dividen. Pada 2023, pertumbuhan IHSG mencapai 6,16% (YTD change). Sejumlah emiten juga membagikan dividen jumbo dengan yield berkisar antara 20–40% per lembar saham (termasuk untuk jenis dividen interim dan dividen final).
Namun, perlu diingat bahwa saham juga memiliki risiko capital loss dan likuidasi.
2. Kontribusi Perekonomian Dalam Negeri
Ketika pekerja migran berinvestasi di pasar saham, mereka secara langsung turut memperkuat likuiditas dan volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Membeli saham juga menjadi bukti kepemilikan seorang investor di perusahaan.
3. Beli Saham dari Mana Saja
Transaksi saham makin mudah dengan adanya sistem online trading KAF ETRADE dari KAF Sekuritas. Investor dapat mengakses KAF ETRADE melalui situs web kaf.bofis.id maupun aplikasi Neo BOFIS di Play Store dan App Store.
4. Opening Account Online Mudah dan Cepat
Investor mengisi formulir pembukaan rekening efek, mengunggah dokumen pribadi, hingga menunggu verifikasi secara online. Cukup mengakses satu laman opening-kaf.bofis.id, investor dapat memulai prosesnya kapan saja.
5. Promo Fee Transaksi Saham 0,07% di KAF Sekuritas
Ini menjadi kesempatan besar bagi investor untuk mengurangi biaya investasi dan memaksimalkan keuntungan mereka.
Investor baru yang membuka rekening efek di KAF Sekuritas hingga 31 Juli 2024 akan mendapat promo fee transaksi 0,07% yang berlaku sampai 31 Desember 2024.
Cek syarat dan ketentuan lengkapnya!
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi, bukan rekomendasi membeli atau menjual saham tertentu. PT KAF Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Comments