Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia diatur guna menjaga pola transaksi yang wajar dan tidak merugikan siapa pun, terutama para investor retail. Akan tetapi, masih ada pihak-pihak yang memanfaatkan celah aturan untuk bertindak “nakal” demi keuntungan sendiri.
Terdapat beberapa kecurangan terkait rekayasa transaksi alias goreng-menggoreng saham yang wajib Sobat KAF tahu dan pahami.
1. Creating Fake Demand/Supply
Permintaan atau penawaran palsu bertujuan memengaruhi persepsi investor lain dengan memasang sejumlah besar order tanpa niat mengeksekusi transaksi itu.
Ketika mulai banyak investor yang ikut membeli atau menjual saham tersebut, pelaku akan membatalkan ordernya. Tindakan ini biasanya dilakukan pada saham-saham yang kurang likuid.
2. Wash Sale (Transaksi Semu)
Transaksi semu dilakukan dengan membeli dan menjual saham tertentu secara bersamaan dan berulang di atas harga pasar oleh hanya satu pihak. Misalnya, A melalui akun broker X memasang order jual, kemudian A melalui akun broker Y memasang order beli sehingga order match tanpa berubah kepemilikan.
Hal tersebut bisa menciptakan ilusi peningkatan harga, volume transaksi, serta likuiditas saham. Wash sale terkadang juga dilakukan oleh sekelompok individu atas nama berbeda untuk meminimalisir deteksi kecurangan.
3. Marking The Close
Seperti namanya, marking the close dilakukan pada akhir perdagangan dengan tujuan membentuk harga penutupan yang melonjak dan bisa menarik minat investor keesokan harinya. Tindakan ini dapat melibatkan praktik creating fake demand/supply ataupun wash sale.
Namun, tak perlu khawatir, BEI telah mengantisipasi kecurangan ini melalui sesi pra-pembukaan dan pra-penutupan pasar yang menggunakan mekanisme transaksi call auction.
Kesimpulan
Selain rekayasa transaksi, masih banyak lagi bentuk manipulasi pasar saham yang bisa mengganggu rencana investasi, seperti penyebaran rumor palsu dan front running (memanfaatkan perubahan harga yang akan terjadi berdasarkan informasi yang belum disampaikan ke publik sehingga tercipta pasar yang tidak adil).
Oleh karena itu, selalu iringi analisis teknikal dengan fundamental. Tetap kritis dan bijak. Pahami segala potensi kecurangan supaya tidak mudah terkelabui.
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi, bukan rekomendasi membeli atau menjual saham tertentu. PT KAF Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Comments