Perencanaan keuangan merupakan hal penting bagi setiap individu. Penghasilan perlu dikelola sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan saat ini maupun masa depan. Untuk mencapai kesejahteraan hidup, seseorang harus mengenali kondisi keuangan mereka supaya bisa menentukan anggaran yang sesuai.
Anggaran sehat dapat dibuat dengan mengalokasikan dana secara ideal antara “kebutuhan” dan “keinginan”. Jika tidak, individu bisa saja mengeluarkan lebih banyak pemasukannya untuk hal-hal sepele.
Jangan Sampai Boncos!
Menurut buku Perencanaan Keuangan Keluarga oleh OJK, persentase ideal untuk pos hiburan yakni 5 persen dari total pendapatan. Jumlahnya mungkin bisa disesuaikan jika individu tidak memiliki beban cicilan atau dana darurat mereka telah tercukupi.
Lantas, bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan dana hiburan agar tidak mengganggu pos pengeluaran lain?
5 Tips Alokasi Dana Hiburan
1. Variasi Hiburan
Tak harus selalu mahal, seseorang juga dapat mencari hiburan yang hemat biaya. Pilihan-pilihan semacam piknik di taman atau menonton film lewat platform online akan membantu menekan pengeluaran tanpa mengurangi kesenangan.
2. Diskon dan Penawaran Khusus
Setiap orang tentu suka potongan harga. Diskon atau penawaran khusus lainnya biasa didapatkan melalui program loyalitas pelanggan atau metode pembayaran pada momen-momen tertentu. Manfaatkan hal tersebut untuk mengurangi biaya hiburan.
3. Rencana Hiburan Jangka Panjang
Strategi ini bisa mencegah perilaku konsumtif dan impulsif. Individu bisa membuat daftar keinginan mereka, bisa berupa tujuan wisata idaman atau barang-barang yang telah lama diimpikan.
4. Evaluasi Anggaran
Setiap periode tertentu, alokasi dana hiburan perlu dievaluasi untuk mengetahui apakah pemanfaatannya sudah tepat atau ada yang bisa dikoreksi. Pastikan anggaran tetap sesuai dengan kondisi keuangan terkini serta skala prioritas.
5. Kebutuhan Primer Tetap Nomor Satu
Jangan mengorbankan pos pengeluaran utama demi hiburan semata. Sebaliknya, jika ada dana hiburan yang tersisa, alokasikan sejumlah uang tersebut untuk tabungan ataupun investasi.
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi, bukan rekomendasi membeli atau menjual saham tertentu. PT KAF Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Comentarios