Jaga Keamanan Transaksi Digital: Standar, Tips, dan Panduan
- Muhammad Silvansyah Syahdi Muharram
- 17 Sep
- 3 menit membaca
Diperbarui: 6 Okt
Hampir semua aktivitas keuangan bisa dilakukan dalam genggaman tangan di era digital seperti sekarang. Namun, kemudahan transaksi digital dalam melakukan pembayaran, belanja online, hingga berinvestasi lantas dihadapi oleh tantangan serius: bagaimana memastikan keamanan transaksi tetap terjaga?
Setiap klik dan sentuhan layar bisa membuka celah bagi kejahatan siber jika keamanan transaksi diabaikan. Maraknya berbagai kasus penipuan finansial menjadikan topik ini makin relevan bagi khalayak luas, terutama para nasabah dan investor yang aktif mencari peluang di dunia digital.

Kiat Menjaga Keamanan Transaksi Digital
Jaga Rahasia Identitas Pribadi
Kebocoran data kerap menjadi isu yang mengkhawatirkan. Peristiwa itu terjadi karena bermacam faktor seperti serangan siber, kerentanan sistem, atau kelalaian pengguna. Oleh sebab itu, sebagai pengguna, terdapat beberapa hal yang perlu selalu dijaga kerahasiaannya dan diberikan hanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Nomor identitas seperti KTP, SIM, NPWP, serta informasi yang ada di dalamnya.
Nomor rekening.
Kredensial akun: nama pengguna, kata sandi, dan PIN.
Data keuangan pribadi: pendapatan, pengeluaran, tabungan, investasi, aset, hingga liabilitas (utang).
Ganti Kata Sandi Tiap 3 Bulan
Para pakar keamanan siber menyarankan untuk mengganti kata sandi atau password minimal tiga bulan sekali. Hal ini berlaku di berbagai platform seperti media sosial, akun perbankan, hingga aplikasi trading atau investasi. Walau terkesan mengurangi kenyamanan pengguna, langkah tersebut sangat penting demi upaya perlindungan informasi.
Kebanyakan pengguna memakai kata sandi yang sama pada akun-akun mereka. Dengan mengubah password secara rutin, pengguna dapat mencegah pembobolan akun berganda serta terhindar dari peretasan yang mungkin berujung pada pencurian identitas dan kerugian finansial.
Perbarui Aplikasi secara Berkala
Smartphone punya banyak aplikasi mobile guna memenuhi berbagai tujuan. Bermacam aplikasi bisa diunduh melalui toko aplikasi seperti Play Store dan App Store. Seiring berkembangnya kebutuhan pengguna, developer kerap menyediakan pembaruan (update) dalam versi terbaru aplikasi.
Penting bagi pengguna untuk meng-update aplikasi pada smartphone mereka secara berkala. Pasalnya, aplikasi yang tidak diperbarui dalam waktu lama mungkin akan berhenti bekerja. Bug dan error juga diperbaiki sehingga aplikasi berjalan lebih optimal. Selain itu, pembaruan aplikasi dapat memperkuat keamanan data pribadi dibanding versi sebelumnya. Versi terkini pun biasanya memiliki fitur baru guna meningkatkan pengalaman pengguna.
Batasi Koneksi dengan Jaringan Publik
Banyak orang menggunakan jaringan atau Wi-Fi publik untuk menghemat pemakaian data seluler mereka di tempat umum. Akan tetapi, tindakan itu bisa mengundang bahaya jika pengguna tidak cermat. Ancaman yang mengintai termasuk penyadapan jaringan hingga serangan malware (perangkat lunak jahat).
Supaya tetap aman dalam memakai jaringan publik, pengguna dapat melakukan langkah-langkah berikut.
Verifikasi kredibilitas Wi-Fi dengan bertanya ke petugas setempat.
Gunakan aplikasi virtual private network (VPN) untuk mengenkripsi aktivitas internet.
Atur browser agar selalu menolak akses ke laman yang belum mendukung HTTPS.
Hindari aktivitas sensitif seperti transaksi perbankan atau mengirim informasi personal.
Scan gadget dengan antivirus dan restart usai menggunakan Wi-Fi publik.
Waspada Modus Social Engineering
Modus social engineering kian meluas di media sosial, mulai dari adanya akun bodong pelayanan konsumen, iklan survei atau lowongan kerja palsu, serta pesan pribadi mencurigakan. Pelaku memanfaatkan platform e-mail, Instagram, X, hingga WhatsApp untuk mengirim tautan situs web palsu. Korban nantinya bakal diarahkan mengisi formulir dengan nama akun dan kata sandi.
Berikut langkah proteksi diri dari social engineering.
Kenali jenis serta modus social engineering yang berkembang.
Jangan sembarang klik tautan maupun unduh dokumen dari sumber tidak resmi atau pihak ketiga.
Ketahui perbedaan antara platform resmi dan platform bodong (biasa terlihat pada alamat situs web, domain e-mail, atau tanda verifikasi profil).
Selalu verifikasi sumber informasi agar cermat dalam memilah fakta dan hoaks.
Gunakan fitur filter spam untuk menyaring e-mail sampah.
Sebagai upaya ekstra, aktifkan sistem keamanan ganda (two-factor authentication atau 2FA) yang sudah tersedia di banyak platform, bisa berupa OTP, verifikasi biometrik, token keamanan, push notification, serta aplikasi autentikasi pihak ketiga.
Menjaga keamanan transaksi kini menjadi tanggung jawab tiap pengguna. Dengan langkah-langkah preventif yang telah dijabarkan, kemudahan bertransaksi dapat dinikmati semua orang dengan tenang. Aset digital pun makin terlindungi dalam jangka panjang.
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi, bukan rekomendasi membeli atau menjual saham tertentu. PT KAF Sekuritas Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).




Komentar